Hukum Membaca Qunut Saat Witir
Doa qunut adalah amalan sunnah yang dilakukan pada saat seseorang salat. Doa qunut biasanya dipanjatkan pada saat melaksanakan ibadah salat Subuh. Ada juga yang melaksanakan doa qunut saat Ramadan. Bagi sebagian besar orang Indonesia, membaca qunut saat witir mungkin bukanlah hal yang asing. Hal ini, terutama, dilakukan saat memasuki pertengahan bulan Ramadan. Namun, bagaimana hukum membaca qunut saat witir?
Bagaimana Hukum Membaca Qunut Saat Witir?
Dalam pandangan mazhab Imam Syafi’i, membaca doa qunut saat witir adalah sunnah hukumnya. Hal ini, salah satunya, berdasarkan pada hadis yang berasal dari Hasan bin Ali. Ia berkata:
Artinya: “Rasulullah saw. telah mengajariku kata-kata (doa) yang harus aku ucapkan ketika salat Witir: “Allahummahdini fiman hadait, wa ‘Afini fiman ‘Afait, wa tawallani fiman tawallait, wa barikli fima a’thaith, waqini syarrama qadhait, innaka taqdhi wa la yuqdha alaik, wainnahu la yadzillu man walait, wa la ya’izzu man ‘adait, tabarakta rabbana wa ta’aalait.”
Imam Nawawi, dalam kitabnya al-Adzkar, mengatakan bahwa membaca doa qunut pada salat witir di pertengahan bulan Ramadan adalah sunnah hukumnya, menurut mazhab Imam Syafi’i.
Ada juga yang mengatakan bahwa, kesunnahan ini terdapat di sepanjang bulan Ramadan. Artinya, membaca doa qunut ketika witir sepanjang Ramadan adalah disunnahkan, menurut pendapat ini. Namun, menurut Imam Nawawi, pendapat pertama yang paling kuat.
Ada juga satu dalil berupa atsar atau perkataan sahabat Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan oleh Abu Dawud. Adapun bunyi atsar tersebut yakni:
Artinya: “Sesungguhnya Umar bin Khattab berinisiatif mengumpulkan masyarakat agar salat tarawih bersama Ubay Ibn Ka’b, maka beliau salat tarawih bersama mereka selama 20 malam, dan beliau tidak berdoa qunut kecuali dalam separuh yang kedua.” (HR. Abu Dawud).
Bacaan Doa Qunut
Bagi sebagian besar orang Indonesia, bacaan doa qunut mungkin bukanlah hal yang asing. Doa ini dibaca, biasanya, setiap salat Subuh. Berikut bacaan doa qunut:
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Artinya: “Ya Allah berilah petunjuk kepadaku sebagaimana orang-orang yang telah engkau beri petunjuk, dan berilah keselamatan kepadaku sebagaimana orang-orang yang telah engkau beri keselamatan, dan jagalah aku sebagaimana orang-orang yang telah engkau jaga, berkahilah bagiku terhadap apa yang telah engkau berikan, dan peliharalah aku dari kejelekan yang telah engkau tetapkan. Sungguh engkaulah yang menetapkan dan tidak ada sesuatu yang ditetapkan bagimu. Tidak ada orang yang dapat merendahkan orang yang telah engkau beri kuasa, dan tidak ada yang memuliakan orang yang telah engkau hinakan. Maka suci engkau Tuhan kami dan Engkau Maha Agung.”
Demikian pembahasan mengenai hukum membaca doa qunut saat witir. Jika ada perbedaan amalan, dalam Islam, itu adalah hal yang wajar. Seyogyanya umat Islam saling menghormati dalam perbedaan amalan masing-masing.
Wallahu a’lam.
Dukung perjuangan santri penghafal Qur'an bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an. Klik di sini untuk berdonasi!