Keutamaan Memuliakan Penghafal Al-Qur'an
Allah menjanjikan surga kepada para penghafal Al-Qur’an. Sejumlah keutamaan pun diberikan kepada hamba-hambaNya yang menghafal dan memahami ayat-ayat suciNya, salah satunya mensejajarkan para ahlul Qur’an dengan para nabi. Allah SWT juga menggangap para penghafal Al-Qur’an sebagai keluargaNya yang ada di bumi.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia.” Kemudian Anas berkata lagi, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Baginda manjawab, “yaitu ahli Qu’ran (orang yang membaca atau menghafal Qur’an dan mengamalkannya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.” (HR. Ahmad)
Di dalam surga, para ahlul Qur’an diberikan derajat yang lebih tinggi. Mereka ditempatkan di surga berdasarkan banyaknya hafalan yang mereka miliki. Dalam sebuah hadist disebutkan, “Akan dikatakan kepada shahib Qur’an, Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau mentartilkan Al Quran di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Sementara para orang tua dari para penghafal Al-Qur’an juga mendapatkan kemuliaan dari Allah. Kemuliaan itu berupa diberikannya mahkota yang berupa cahaya bagi para orang tua penghafal Al-Qur’an. Kemudian para orang tua tersebut juga mendapatkan jubah kemuliaan karena telah melahirkan dan membesarkan anak-anak yang sholeh dan sholehah.
Masya Allah begitu besar kemuliaan yang didapat jika setiap hamba-hambaNya menjadi ahlul Qur’an. Maka tak jarang banyak sekali umat Islam yang mampu dan berlomba-lomba menghafalkan Al-Qur’an mulai dari orang dewasa hingga anak-anak.
Karenanya, Allah juga akan memberikan keberkahan bagi hambaNya yang memuliakan penghafal Al-Qur’an. Seseorang yang senantiasa memuliakan ahlul Qur’an itu seperti menanam kebaikan untuk dirinya dan bekal di akhirat kelak. Sebab kebaikan dan keberkahan yang para penghafal lakukan akan mengalir sebagai amal jariyah yang tak pernah terputus.
"Apabila seorang insan meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan kedua orang tua.” (HR. Muslim)