Kisah Abu Dahdah: Gesit saat Bersedekah
Kisah Abu Dahdah: Gesit saat Bersedekah
Abu dahdah merupakan kaum anshar yang tercepat memberi pinjaman kepada Allah, beliau merupakan seseorang ang sangat cepat menerima seruan dari Allah dan Rasul-Nya. Ada juga yang mengatakan Abu Dahdahah bin Dahdahah al-Anshari.
Abu Umar berkata, “Aku tidak mengetahui banyak tentang nama dan nasabnya. Ia adalah seorang Anshar dan sekutu mereka.” Ada yang mengatakan namanya adalah Tsabit bin Dahdah. Dalam artikel ini akan mengulik bagaimana cepat tanggap Abu Dahdah saat menerima seruan, simak artikel berikut.
Saat bersama Rasulullah
Abdullah bin Mas’ud berkata, “saat turun ayat:
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ
“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya.” [Quran Al-Hadid: 11]
Abu Dahdah al-Anshari berkata, “Sungguh Allah menginginkan pinjaman (pengorbanan) dari kita.” Rasulullah menanggapi, “Iya, Abu Dahdah.” Abu Dahdah berkata, “Ulurkan tangan Anda, wahai Rasulullah.” Rasulullah menjabat tangannya. Lalu Abu Dahdah berkata, “Sesungguhnya kupinjamkan (kupersembahkan) kebunku kepada Rabbku.” Ia melanjutkan, “Di kebunku ini terdapat 600 pohon kurma. Dan istriku tinggal di dalamnya.”
Abu Dahdah pergi menuju kebunnya, lalu berkata pada istrinya, “Ummu Dahdah!” “Kupenuhi panggilanmu, suamiku.” Jawab Ummu Dahdah. Lalu ia berkata, “Keluarlah dari kebun! Sungguh kebun ini telah kupinjamkan kepada Rabbku.”
Pada riwayat lain, istrinya mendengar ucapan suaminya, ia keluarkan kurma dari mulut anaknya. Dan menumpahkan yang sudah ada di kantong mereka. Melihat hal itu, Rasulullah SAW bersabda, “Alangkah banyak tandan besar kurma di surga milik Abu Dahdah.”
Abu Dahdah memberikan pinjaman kepada Allah dengan hartanya yang paling istimewa. Kebun beserta 600 pohon kurma yang ada di dalamnya. Hebatnya lagi, ia memiliki istri yang luar biasa. Menyambut seruan Allah, Rasul-Nya, dan suaminya.
Dari Anas, ia mengatakan ada seseorang yang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. orang itu berkata, “Wahai Rasulullah, si fulan memiliki pohon kurma yang tumbuh di kebunku yang aku garap. Tolong, perintahkan dia agar memberinya padaku sehingga aku dapat menyelesaikan penggarapan kebunku itu.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada si pemilik satu pohon, “Berilah pohon itu untuknya, maka bagimu satu pohon kurma di surga.” Sayangnya orang tersebut menolak tawaran Rasulullah.
Setelah itu Abu Dahdah menemui orang itu dan berkata, “Jual lah satu pohonmu itu, akan ku beli dengan semua pohon kurma di kebunku.” Kemudian Abu Dahdah menemui Rasulullah dan berkata, “Ya Rasulullah, aku telah menukar pohon kurmanya dengan kebunku.” Lalu Rasulullah pun bersabda
كم من عذق رداح لأبي الدحداح في الجنة
“Alangkah banyak tandan besar kurma di surga milik Abu Dahdah.” Nabi mengulang-ulangi ucapannya ini.
Abu Dahdah menemui istrinya dan mengatakan, “Hai Ummu Dahdah, keluarlah dari kebun, aku menjual semua ini dengan satu pohon kurma di surga.” Sang istri pun menjawab, “Alangkah besarnya untung perdagangan.”
Hikmah Kisah Abu Dahdah
Alquran surat Al-Hadid ayat 11 di atas adalah motivasi dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk bersedekah. Dan sedekah yang diberikan seseorang pasti mendapatkan balasan dari Allah Ta’ala. Saking menunjukkan kepastian balasan, Allah ungkapkan dengan kalimat “Allah meminjam”.
Yang namanya pinjaman atau utang, wajib dibayar. Inilah aturannya. Kalau makhluk saja wajib untuk membayar utangnya. Bagaimana dengan Allah Yang Maha menepati janji. Yang tidak pernah berbuat zalim kepada hamba-hamba-Nya. Inilah yang dipahami dan diyakini Abu Dahdah. Sehingga ia tak perlu berpikir panjang. Begitu mendengar ayat ini, ia langsung memberi respon yang luar biasa.
Kita sebagai manusia cukup percaya dengan yang sudah Allah katakan, sesungguhnya Allah benar-benar menepati apa yang sudah di tetapkan-Nya.
Anda bisa berpartisipasi dalam program sedekah penghafal Quran bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an. Klik di sini untuk berdonasi. Semoga Allah memberikan kesehatan dan menerima setiap amal ibadah kita. Aamiin.