Pakaian Hangat untuk Anak-anak Gaza
Palestina masih bergejolak, penderitaan masyarakat di Jalur Gaza pun belum berkahir sejak 10 tahun lalu. Di tengah kesulitan tersebut, negeri Tanah Nabi itu sedang dilanda musim dingin. Perubahan musim ini memicu berbagai bencana seperti badai, banjir dan salju yang semakin parah.
Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bagian Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Palestina mengidentifikasi bahwa, seluruh daerah di jalur Gaza berisiko banjir dan akan ada sebanyak 500.000 warga yang terkena dampaknya.
Di antara mereka, 16.000 keluarga menjadi pengungsi internal setelah kehilangan rumah dalam perang pada 2014. Bahkan, 900 keluarga lainnya atau sekitar 4.500 warga tinggal di kawasan yang terpapar langsung dengan cuaca ekstrim. Sehingga sangat berbahaya ketika musim dingin tiba.
Aktivis Kemanusiaan Abdillah Onim mengatakan, diantara warga yang terkena dampak musim dingin itu, terdapat 170 anak-anak yang tengah menghafal Al-Qur’an di Graha Tahfizh Daarul Qur’an Gaza, Palestina. Para santri rata-rata yatim piatu yang orangtuanya meninggal dunia dalam jihad.
PPPA Daarul Qur'an mengajak seluruh donatur turut serta berdonasi menyediakan pakaian hangat untuk para santri yang tengah bergelut dengan musim dingin."Target kami memberikan pakaian musim dingin lengkap seperti jaket, celana panjang, blus dan sepatu,” tutur Bang Onim sapaan akrabnya.