Secercah Harapan dari Mushola Tua Di pinggir Kota, Kisah Perjuangan Mbah Suroso
Di sebuah daerah pinggiran yang jauh dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan tepatnya di Desa Degelan, Sendang, Kab Semarang, terdapat sebuah mushola kecil tua yang hanya berukuran 5x8 meter. Mushola ini telah berdiri kokoh selama dua generasi, tanpa catatan pasti tentang usianya.
Mushola ini bukanlah yang paling megah atau modern, namun hanya lah mushola tua nan sederhana, akan tetapi di mata Mbah Suroso selaku imam mushola, mushola ini memiliki keindahan dan keutamaan tersendiri. Kondisi mushola yang tua memang mengundang kepedihan di hati Mbah Suroso. Sebagian besar jamaah yang datang adalah para lansia masyarakat setempat. Mereka dengan setia datang untuk melaksanakan shalat dan berdzikir di mushola ini.
Meskipun fisik mushola mungkin tua, namun semangat dan kebersamaan di antara jamaah membuatnya tetap hidup dan berkembang. Setiap sore, Mbah Suroso dengan penuh semangat membimbing jamaah yang hadir, mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang luhur dan menjalin keakraban di antara mereka.
Di antara kerinduan dan keprihatinan Mbah Suroso terhadap mushola tua ini, terdapat secercah harapan yang menerangi hatinya. “Saya sangat berharap agar mushola ini dapat diperbaiki dan dibangun kembali sehingga lebih layak, nyaman dan menarik bagi masyarakat sekitar terutama generasi muda. Dengan harapan ini, saya berpikir bahwa anak-anak kecil bisa mencintai tempat ibadah dan tertarik untuk belajar mengaji di mushola tersebut.” ungkap nya penuh harap.