Kebahagiaan Santri Gaza di Tengah Blokade Penjajahan
Santri-santri penghafal Al-Qur'an di Jalur Gaza sudah terbiasa mendengar dentuman bom dan pekikan senjata api, namun semangat mereka menghafal Al-Qur’an tak pernah surut. Meski nyawa menjadi taruhannya, ayat demi ayat tetap mereka hafalkan demi impian menjadi hafidzdan hafidzahserta syahid seperti para pendahulunya.
Terlebih, bagi mereka yang telah ditinggalkan oleh orang tua dan sanak saudaranya di medan perang, menghafal Al-Qur'an merupakan cara mereka mengungkapkan rasa cintanya kepada orang-orang terkasih, agar kelak Allah mengumpulkan mereka semua di surga-Nya.
Aktivitas santri di Rumah Tahfidz Daarul Qur'an Gaza tetap berjalan seperti biasanya. Mereka tak gentar meski maut di depan mata. Ala'a Al-Bursh misalnya, salah seorang santriwati Daarul Qur'an Gaza ini mengaku menghafal Al-Qur'an demi meraih ridho Allah, sehingga rintangan apapun akan ia jalani untuk menggapai cita-citanya tersebut, termasuk berhadapan dengan para penjajah zionis.
Selama perang dan blokade, ia dan santri-santri lainnya terus menghafal Al-Qur'an. Meski, akibat dari penjajahan tersebut ia harus menghafal Al-Qur'an di tengah redupnya pencahayaan, sebab terputusnya aliran listrik.
"Seperti yang diketahui bahwa perang dan blokade masih terus menyengsarakan Gaza, akibatnya aliran listrik terputus, kami terpaksa menggunakan lilin dan senter saat menghafal," ujar Ala'a Al-Bursh.
Saat ini, remaja Palestina tersebut telah mengahfal 23 juz. Ia tidak pernah meninggalkan hafalannya meski hanya sekejap. Hafalan yang telah ia pundi sering diulangnya dalam salat. Menurutnya, hal tersebut bagus untuk meningkatkan hafalan Al-Qur'an.
Satu hal yang tak pernah ia lepas adalah ayat kursi, Ala'a Al-Bursh selalu membaca ayat kursi ketika menjelang ujian sekolah. Ia mengungkapkan dengan bacaan ayat kursi tersebut, hatinya lebih tenang dan dapat menyelesaikan soal-soal dengan lebih baik.
Ia mewakili para santri di Gaza mengucapkan terima kasih kepada PPPA Daarul Qur'an yang terus mendukung dakwah Qur'an di Gaza dan sekitarnya. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Daarul Qur'an yang tak berhenti mendukung kami, yang telah membuka lembaga menghafal Al-Qur'an, alhamdulillah, kami setiap hari menghafal Al-Qur'an," tuturnya.
Ala'a Al-Bursh sangat senang karena tidak hanya mendapatkan tempat belajar Al-Qur'an yang baik. Lebih daripada itu, ia pun merasa terbantu karena atas amanah donatur PPPA Daarul Qur'an terus memberi mereka dukungan baik moril maupun materil. (dio/ara)